BEIJING – Kawasan Pasifik tampaknya akan kembali memanas setelah China mengumumkan akan menggelar latihan perang Angkatan Laut di kawasan samudera tersebut.
Pengumuman itu hanya berselang setelah satu pekan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menggelar kampanye diplomatik dengan menegaskan bahwa Washington sebagai kekuatan Pasifik. China tampaknya tidak ingin kalah dengan kampanye yang dilakukan oleh Obama. ”Angkatan Laut Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) China bakal menggelar latihan di samudra Pasifik barat pada akhir November ini,” ungkap keterangan Kementerian Pertahanan China dikutip AFP.
”Ini merupakan latihan rutin yang digelar dalam rencana tahunan. Latihan tidak menargetkan negara tertentu atau target khusus. Latihan ini juga sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional.” Sebelumnya Obama menggelar kunjungan tujuh hari ke Pasifik pada awal bulan ini.Dia mengumumkan keterlibatan militernya di wilayah itu dengan penempatan 2.500 Marinir AS di Australia utara.Kampanye diplomatik itu tentunya mengganggu China.
Apalagi, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyebut abad 21 sebagai ”abad Pasifik-nya Amerika”. ”Faktanya, samudra Pasifik dimiliki semua negara, bukan hanya Amerika Serikat,”papar Hillary kala itu. Kehadiran pasukan Marinir AS di Australia tampaknya meresahkan China dengan Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao memperingatkan adanya intervensi asing di wilayah Laut China Selatan.
China mengklaim wilayah maritim itu, termasuk Taiwan, serta empat negara Asia Tenggara lainnya. Reaksi publik terhadap semua itu hanya sedikit.Tapi, secara pribadi, pengamat China menuturkan, pemerintah mereka memiliki pemikiran bahwa diplomasi Asia direngut dari tangan mereka. ”Mereka memberikan masalah lagi dan lagi,”ujar seorang sumber yang memiliki hubungan dengan petinggi China, merujukAS, kepada Reuters.
”Tapi, kami tidak akan bereaksi berlebihan. Kami tak mau terlibat dalam debat atas bagaimana menghadapi China (selama pemilu Presiden AS 2012).” AS mengaku tidak mempermasalahkan latihan Angkatan Laut China itu. Kapten John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa China berhak untuk menggelar latihan militer dengan cara-cara yang mereka anggap layak dilakukan.”
Selama itu jelas,kita mendukung dan akan melanjutkan dukungan,kebebasan navigasi di perairan internasional,”kata Kirby dikutip Reuters. Menjelang pelaksanaan latihan perang,beberapa pejabat Jepang telah melaporkan adanya pergerakan enam kapal perang China di perairan internasional di dekat Prefektur Okinawa.Pergerakan itu mulai terjadi sejak Selasa (22/11).
Negeri Panda,melalui latihan perang tersebut, ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak mudah dipermainkan. Selain itu, Beijing ingin unjuk kekuatan dengan menampilkan kapal selam terbarunya, kapal jelajah dan berbagai misilnya. Selama ini China telah memodernisasi Angkatan Lautnya agar tidak kalah dengan negara- negara pesaingnya.Pada Agustus lalu, Beijing mencoba meluncurkan pesawat tempur pertama buatan dalam negeri.
Scott Harold,pakar keamanan di Perusahaan RAND, mengatakanbahwatidakjelasapakah latihan tempur China itu sebagai bentuk respons terhadap tekanan AS.Keterlibatan ribuan tentara dalam latihan militer China itu membutuhkan anggaran dan rencana operasional yang matang. ”Itu bukan suatu yang dapat dilaksanakan dalam satu atau dua jam,”kata Harold.”Jelas sekali itu bukan respons terhadap apa yang diungkapkan Obama.”
Pengumuman itu hanya berselang setelah satu pekan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menggelar kampanye diplomatik dengan menegaskan bahwa Washington sebagai kekuatan Pasifik. China tampaknya tidak ingin kalah dengan kampanye yang dilakukan oleh Obama. ”Angkatan Laut Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA) China bakal menggelar latihan di samudra Pasifik barat pada akhir November ini,” ungkap keterangan Kementerian Pertahanan China dikutip AFP.
”Ini merupakan latihan rutin yang digelar dalam rencana tahunan. Latihan tidak menargetkan negara tertentu atau target khusus. Latihan ini juga sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional.” Sebelumnya Obama menggelar kunjungan tujuh hari ke Pasifik pada awal bulan ini.Dia mengumumkan keterlibatan militernya di wilayah itu dengan penempatan 2.500 Marinir AS di Australia utara.Kampanye diplomatik itu tentunya mengganggu China.
Apalagi, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyebut abad 21 sebagai ”abad Pasifik-nya Amerika”. ”Faktanya, samudra Pasifik dimiliki semua negara, bukan hanya Amerika Serikat,”papar Hillary kala itu. Kehadiran pasukan Marinir AS di Australia tampaknya meresahkan China dengan Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao memperingatkan adanya intervensi asing di wilayah Laut China Selatan.
China mengklaim wilayah maritim itu, termasuk Taiwan, serta empat negara Asia Tenggara lainnya. Reaksi publik terhadap semua itu hanya sedikit.Tapi, secara pribadi, pengamat China menuturkan, pemerintah mereka memiliki pemikiran bahwa diplomasi Asia direngut dari tangan mereka. ”Mereka memberikan masalah lagi dan lagi,”ujar seorang sumber yang memiliki hubungan dengan petinggi China, merujukAS, kepada Reuters.
”Tapi, kami tidak akan bereaksi berlebihan. Kami tak mau terlibat dalam debat atas bagaimana menghadapi China (selama pemilu Presiden AS 2012).” AS mengaku tidak mempermasalahkan latihan Angkatan Laut China itu. Kapten John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa China berhak untuk menggelar latihan militer dengan cara-cara yang mereka anggap layak dilakukan.”
Selama itu jelas,kita mendukung dan akan melanjutkan dukungan,kebebasan navigasi di perairan internasional,”kata Kirby dikutip Reuters. Menjelang pelaksanaan latihan perang,beberapa pejabat Jepang telah melaporkan adanya pergerakan enam kapal perang China di perairan internasional di dekat Prefektur Okinawa.Pergerakan itu mulai terjadi sejak Selasa (22/11).
Negeri Panda,melalui latihan perang tersebut, ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak mudah dipermainkan. Selain itu, Beijing ingin unjuk kekuatan dengan menampilkan kapal selam terbarunya, kapal jelajah dan berbagai misilnya. Selama ini China telah memodernisasi Angkatan Lautnya agar tidak kalah dengan negara- negara pesaingnya.Pada Agustus lalu, Beijing mencoba meluncurkan pesawat tempur pertama buatan dalam negeri.
Scott Harold,pakar keamanan di Perusahaan RAND, mengatakanbahwatidakjelasapakah latihan tempur China itu sebagai bentuk respons terhadap tekanan AS.Keterlibatan ribuan tentara dalam latihan militer China itu membutuhkan anggaran dan rencana operasional yang matang. ”Itu bukan suatu yang dapat dilaksanakan dalam satu atau dua jam,”kata Harold.”Jelas sekali itu bukan respons terhadap apa yang diungkapkan Obama.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar