Jakarta - Keluarga mahasiswa asal Papua di Jakarta berduka. Juru bicara mahasiswa terkait penggeledahan asrama mahasiswa Papua Carli Wilson Takimai tewas Senin (28/11/2011) sore di Jakarta
Aktivis senior dari Papua Ismail Aso melalui pesan singkat yang diterima Selasa (29/11/2011) dini hari mengabarkan Carli Wilson Takimai yang pekan lalu aktif menjadi juru bicara mahasiswa Papua terkait penggeledahan asrama mahasiswa meninggal pada Senin (28/11/2011) sore. "Dia diduga diracun makan di warteg Tebet Timur Dalam. Dia Mahasiswa BSI semester 7," ungkap Aso.
Sebagaimana dimaklumi awal November lalumencuat informasi tentang penggeledahan kos dan asrama mahasiswa Papua di Jawa dan Bali. Kasus tersebut juga direspons Komnas HAM termasuk kalangan DPR. Kematian jubir mahasiswa papua ini kian menambah spekulasi terkait aksi kekerasan yang menimpa mahasiswa Papua.
Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Suyatno mengatakan tak ada otopsi terhadap Carly Wilson Takimai karena pihak keluarga korban tak mengizinkan. “Bukan kami yang menghalang-halangi otopsi itu,” kata Suyatno lewat sambungan telepon, Selasa, 29 November.
Salah seorang teman Carly, kata Suyatno, telah menghubungi keluarga korban di Papua. Mereka tak memberikan alasan jelas mengapa kerabat mereka tak boleh diotopsi. Surat pernyataan itu, katanya, sekarang dipegang oleh Rumah Sakit Tebet, Jakarta Selatan. “Kerabatnya yang menandatangani,” katanya.
Carly, 23 tahun, meninggal dunia di RS. Tebet sekitar pukul 22.00 tadi malam. Teman-teman Carly menduga mahasiswa Papua itu diracun. Pasalnya selama ini, khususnya pagi hari sebelum meninggal, korban tak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit. Tuduhan diracun ini semakin kuat karena Carly sangat vokal terhadap penggeledahan kontrakan mereka di Tebet yang dilakukan aparat pada Jumat pekan lalu. Ia pula yang mengajak teman-temannya mengadukan hal ini ke Komnas HAM.
kondisi perut membucit dan mulut berbusa dapat di pastikan almarhum meningal karena di racun.
Namun, polisi membantah adanya dugaan Carly tewas diracun. “Dia sakit perut,” kata Suyatno. Menurutnya pihak lain tidak boleh sembarangan menyimpulkan kematian Carly. “Hanya dokter yang boleh menyimpulkan itu,” katanya. Kini jenazah Carly berada di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan.
Aktivis senior dari Papua Ismail Aso melalui pesan singkat yang diterima Selasa (29/11/2011) dini hari mengabarkan Carli Wilson Takimai yang pekan lalu aktif menjadi juru bicara mahasiswa Papua terkait penggeledahan asrama mahasiswa meninggal pada Senin (28/11/2011) sore. "Dia diduga diracun makan di warteg Tebet Timur Dalam. Dia Mahasiswa BSI semester 7," ungkap Aso.
Sebagaimana dimaklumi awal November lalumencuat informasi tentang penggeledahan kos dan asrama mahasiswa Papua di Jawa dan Bali. Kasus tersebut juga direspons Komnas HAM termasuk kalangan DPR. Kematian jubir mahasiswa papua ini kian menambah spekulasi terkait aksi kekerasan yang menimpa mahasiswa Papua.
Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Suyatno mengatakan tak ada otopsi terhadap Carly Wilson Takimai karena pihak keluarga korban tak mengizinkan. “Bukan kami yang menghalang-halangi otopsi itu,” kata Suyatno lewat sambungan telepon, Selasa, 29 November.
Salah seorang teman Carly, kata Suyatno, telah menghubungi keluarga korban di Papua. Mereka tak memberikan alasan jelas mengapa kerabat mereka tak boleh diotopsi. Surat pernyataan itu, katanya, sekarang dipegang oleh Rumah Sakit Tebet, Jakarta Selatan. “Kerabatnya yang menandatangani,” katanya.
Carly, 23 tahun, meninggal dunia di RS. Tebet sekitar pukul 22.00 tadi malam. Teman-teman Carly menduga mahasiswa Papua itu diracun. Pasalnya selama ini, khususnya pagi hari sebelum meninggal, korban tak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit. Tuduhan diracun ini semakin kuat karena Carly sangat vokal terhadap penggeledahan kontrakan mereka di Tebet yang dilakukan aparat pada Jumat pekan lalu. Ia pula yang mengajak teman-temannya mengadukan hal ini ke Komnas HAM.
kondisi perut membucit dan mulut berbusa dapat di pastikan almarhum meningal karena di racun.
Namun, polisi membantah adanya dugaan Carly tewas diracun. “Dia sakit perut,” kata Suyatno. Menurutnya pihak lain tidak boleh sembarangan menyimpulkan kematian Carly. “Hanya dokter yang boleh menyimpulkan itu,” katanya. Kini jenazah Carly berada di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar