Seperti dilansir dari cbsnews, Kamis (28/10/2010), sang penyelamat bayi tersebut adalah seorang anak berusia 10 tahun yang awalnya mendengar tangisan bayi di rumpun pepohonan pada pantai Pagai Selatan, Mentawai. Anak tersebut lantas membawa bayi itu ke puskesmas terdekat.
Petugas kesehatan, Hermansyah mengatakan bayi tersebut mengalami luka di kepala. Hermasyah juga memastikan bahwa kedua orang tua bayi tersebut telah meninggal dunia.
Kisah ini hanya merupakan satu dari sekian banyak kisah pilu di balik gulungan ombak tsunami yang menyapu beberapa daerah di Kepulauan Mentawai. Korban jiwa dan yang masih belum ditemukan terus bertambah.
Data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) korban tewas mencapai 394 jiwa dan yang hilang 312 orang.
Gempa 7,2 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, Senin (25/10) kemarin. Tsunami menyapu 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora Selatan, dilaporkan hilang.
Gempa di Mentawai terjadi pukul 21.40 WIB. BMKB mencabut peringatan tsunami sejam kemudian. Esok siangnya baru ketahuan telah terjadi tsunami setinggi 3-7 meter di Kepulauan Mentawai.